Senin, 16 Desember 2013

kuliner khas Lubuk Basung (Agam)

Palai Rinuak dan Asin Pensi
Palai rinuak dan asin pensi merupakan makanan khas masyarakat Maninjau, yang berasal dari Danau Maninjau sendiri.  Palai rinuak dan asin pensi sudah ada semenjak danau maninjau ada. Semenjak meletusnya gunung dan terjadilah danau maninjau. Rinuak  bukan saja diolah menjadi rinuak tapi ada juga yang dibuat menjadi kerupuk rinuak. Selain itu pensi juga ada yang digulai yang sudah dikeluarkan dari cangkangnya. Selain itu masyarakat sekitar maninjau jugamampunyai keramba ikan.
Asin  Pensi
Bahan:
·         Pensi
·         Daun kulit manis
·         Baun pandan
·         Bawah merah
·         Bawang putih
·         Daun jeruk
·         Daun bawang
·         Seledri
·         Jahe
Cara Membuat Asin Pensi
1.      Rebus air dengan daun kulit manis dan pandan hingga mendidih
2.      Lalu masukkan pensi ke dalam air tersebut dan beri garam
3.      Tunggu beberapa menit, lalu tiriskan.
4.      Goreng bawang merah, daun bawang, daun jeruk, seledri
5.      Tumis bumbu halus ( bawang putih, jahe, ) sampai harum
6.      Masukkan pensi, lalu aduk sampai rata.

Selesai……..
Asin Pensi siap untuk dihidangkan.

Kerupuk Ubi

Kerupuk ubi merupakan salah satu makanan khas masyarakat Kampung Pinang Kenagarian Kampung Tangah, Kabupaten Agam. Dan kerupuk ubi ini juga merupakan salah satu mata pencarian ibu- ibu yang ada di Kampung Pinang. Sebagian besar masyarakatnya membuat kerupuk ubi.

Makam Pahlawan dalam Perang Manggopoh tahun 1908
Ini merupakan makam pahlawan yang meninggal sewaktu perang manggopoh pada tanggal 15 juni 1908 dalam melawan penjajahan Belanda di nagari manggopoh. Yang meninggal dalam perang menggopoh tersebut yaitu:
1.      Siti Manggopoh
2.      Majo Ali
3.      Pa’cik Sutan Marajo
4.      Hasik Bagindo Magek
5.      Dukap Marah Sulaiman
6.      Na’abas Bagindo Bandaro
7.      Unik
8.      Sain Sidi Malin
9.      Dullah Pakih
10.  Tabuh Sutan Mangkuto
11.  Kana
12.  Sumun Sidi Rajo
13.  Muhammad  Bagindo Sutan
14.  Kalik Bagindo Marah

15.  Tabat Bagindo Sidi





















By : ZULMANELI

1 komentar:

  1. Sebaai ulasan awal, bagus. namun kalau bisa ulasannya agak detil, sehingga pembaca lebih mengenal kuliner daerah, sebagai kekayaan kuliner nasional

    BalasHapus